Para personel grup band cadas asal Semarang, Powerslaves, merasa bersyukur bahwa publik Tanah Air masih menerimanya dengan tangan terbuka, meski mereka cukup lama tak mengeluarkan album baru.
"Ternyata kita masih banyak penggemar dan belum dilupakan," ujarnya Anwar Fatahillah (bas) ditemui di Backstage Cafe, Ancol, Jakarta, Senin (30/8/2010) malam.
Inilah yang membuat mereka cukup optimistis bahwa kehadirannya masih dinanti di tengah hingar-bingar musik pop kemelayu-melayuan, yang tengah merajai di industri Tanah Air saat ini.
Keyakinan grup yang juga diawaki Heydi Prahara Abraham (vokal), Acho dan Jibrani (gitar) ini makin mantap ketika beberapa bulan lalu ia tampil di hadapan publiknya sendiri di Semarang, Jawa Tengah. "Kita enggak nyangka ternyata mereka bisa menyanyikan lagu-lagu kita dari album pertama sampai single kita yang baru, yang judulnya 'Jangan Kau Mati'," ujar Anwar.
Dibantu Firdi (additional drum), Robi (gitar) dan Frangky (additional keyboard), grup bentukan tahun 1991 ini, memang tengah menyiapkan mini album. Rencananya, album yang mengusung single jogan "Jangan Kau Mati" itu akan dirilis antara Oktober dan November tahun ini.
Menurut Heydi, album mini Powerslaves kali ini lebih kompromistis dengan pasar. Mereka tahu, selera pendengar musik di Tanah Air sedang mengalami pergeseran. "Tapi apa yang kami sajikan masih tetap menonjolkan ciri khas kita sebagai grup rock n roll. Kita memang kompromi dengan pasar tapi pasar yang bagaimana dulu. Walau begitu kita masih dengan identitas kita," katanya.
Single 'Jangan Kau Mati' yang diciptakan Acho, boleh jadi kental dengan warna pop, namun identitas sebagai band rock sangat kental terasa. "Warna musiknya lebih ke poprock. Yang jelas bukan pop yang menye-menye itu," timpal Anwar.
Mengenai mini album yang akan dirilis, akan ada empat lagu yang akan dimasukkan. Selain single "Jangan Kau Mati", ada "Malam Ini", "Andai Kata" dan "My Girl". "Kita menyebutnya rock industrial. Artinya, kita tetap berusaha ikutin zaman namun tidak meninggalkan identitas kita," ujar Anwar.
Mini album ini akan menjadi album keenam mereka setelah sebelumnya mereka
merilis Metal Kecil (1994), Metal Kartun (1996), Kereta Rock n 'Roll (1998), PS (2001), dan terakhir Gak Bakal Mati (2004).
Cukup optimistiskah album mini mereka diterima pasar? "Kita optimistis karena kita membuatnya dengan senang hati," ujar Heydi.
entertainment.kompas.com