Jakarta - Sepakbola dan cinta, mungkin hanya itu yang dibutuhkan anak-anak untuk meraih kesuksesan. Di sebuah negeri yang begitu gila bola, tapi penduduknya tidak mampu membeli sepatunya, seorang mantan pemain sepakbola Korea datang. Dia lah Kim Won-Kwang, pahlawan bagi anak-anak berkaki telanjang.
Alkisah, Kim (Hie-sun Park) yang sudah menggantung sepatu bolanya gagal dalam berbisnis di negerinya. Ia lalu berkelana mencari peruntungan baru, dan terdampar di Timor Leste. Di negeri harapan ini, sang mantan pemain bola melihat anak-anak begitu antusias bermain bola. Seperti melihat peluang bisnis, dengan semangat 45, Kim pun membuka toko perlengkapan sepakbola.
Namun bukan jalan yang mudah bagi Kim untuk mewujudkan mimpinya sebagai pengusaha perlengkapan bola. Anak-anak Timor Leste itu begitu miskinnya, sehingga memiliki sepatu bola bagai sebuah mimpi saja. Mereka tidak mampu membelinya. Namun pria dari Negeri Gingseng itu tidak mau menyerah.
Kim pun tidak kehabisan akal. Kepada anak-anak miskin itu, Kim memberikan sepatu bola tersebut, tentu saja dengan syarat tetap membayarnya meski dengan mengansur. Maka setiap hari, bocah-bocah yang bermimpi menjadi anggota tim nasional Indonesia itu membayar satu dolar pada Kim.
Tapi lagi-lagi usaha kredit sepatu Kim pun akan bangkrut. Seiring dengan waktu, jumlah pengkredit sepatu Kim malah berkurang. Tersisalah mereka yang benar-benar mencintai sepakbola dengan hatinya. Dan kepada anak-anak inilah, Kim lantas membagi ilmunya. Ia ditantang untuk membawa anak-anak tersebut ke kejuaraan sepakbola tingkat nasional.
Meski pesimistis, Kim tetap melatih mereka hingga akhirnya secara tidak langsung terlibat dengan kehidupan personal para bocah tersebut. Rasa cinta mulai dirasakan Kim. Kepada anak-anak itu, si mantan pemain bola itu memberikan prinsip, tidak ada yang tidak mungkin jika ada kemauan keras. Para bocah tersebut berlatih dengan gigih agar bisa ikut pertandingan di Hiroshima, Jepang. Tugas Kim yang terberat justru membuktikan pada dirinya sendiri bahwa ia bisa.
'A Barefoot Dream' diangkat dari kisah nyata mantan pesepakbola asal Korea, Kim Won-Kwang. Sutradara Kim Tae-Gyun mulai syuting film tersebut pada November 2009 di Timor Leste. Mereka kemudian pindah tempat ke Korea Selatan dan selesai syuting pada 28 Januari 2010 di Hiroshima, Jepang.
Di awal cerita, film ini mungkin sedikit membingungkan. Namun kemudian Anda akan terhanyut dalam alur yang tidak bisa ditebak. Kim yang berbicara dalam tiga bahasa (Korea, Indonesia dan Inggris) kerap membuat kita mengerutkan dahi. Namun Hie-sun Park tidak kehilangan ciri khasnya berakting sebagai aktor Korea profesional.
Sebelum syuting film tersebut, aktor Hie-sun Park dilatih secara khusus tentang sepakbola. Ia juga harus mempelajari bahasa Indonesia dan Timor Leste. Para bocah pemain bola pun asli dari Timor Leste. Mereka dipilih melalui casting super singkat yang dilakukan tim produksi. Hasilnya sangat tidak mengecewakan. Mereka berlaga dengan sangat natural. Tidak mengheran bila penonton pun tersentuh, bahkan ikut menangis dan tertawa dengan kisah Kim dan anak-anak binaannya itu.
movie.detikhot.com
www.thejeo.blogspot.com |